News  

Resep Pangan Aman Selama Masa Pandemi Covid-19

BERNASNEWS.COM – Masyarakat diharapkan memahami apa itu pangan aman, bagaimana cara penyajian, distribusi sampai sebelum layak dikonsumsi. Hal ini penting, sebab pangan sebagai kebutuhan dasar bahan pokok dan konsumsi sehari-hari harus dipastikan benar-benar dapat memberikankebaikan bagi tubuh, bukan sebaliknya.

Dalam diskusi bertajuk Food Safety di Masa Adaptasi Pandemi jadi Kunci Penanganan Covid-19 di Media Center Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Direktur Pengawasan Pangan Olahan Risiko Sedang dan Rendah BPOM Emma Setyawati mengatakan bahwa pangan aman harus terbebas dari tiga cemaran yakni biologi, kimia dan fisik. Dalam hal ini, virus termasuk dalam cemaran biologi. “Virus itu sebetulnya cemaran biologi,” kata Emma di Jakarta, Rabu (3/6/2020).

Dalam kaitan dengan pandemi Covid-19, penularan dari virus SARS-CoV-2 atau virus Corona jenis baru penyebab penyakit Covid-19 tidak terjadi lewat pangan. Akan tetapi virus dapat hidup di inang seperti bagian tubuh manusia dan penyebaran terjadi melalui droplets yang keluar dari mulut dan hidung seseorang yang terinfeksi.

“Virus ini bukan food borne desease. Dia tidak ditularkan dari makanan, cuma bisa hidup di inang yang hidup. Ini berarti dari tangan ke tangan, dari droplets,” kata Emma.

Dari gambaran tersebut, Emma mengingatkan bahwa pangan kemudian dapat tercemar virus mulai dari ketika pangan itu dibuat atau ketika pangan didistribusikan hingga dikonsumsi oleh masyarakat. Sebab rangkaian proses itu tentu juga melalui tangan ke tangan.

Oleh karena itu, BPOM kemudian mengeluarkan buku panduan produksi pangan sebagai upaya untuk memastikan keamanan pangan di tengah pandemi Covid-19. Adapun buku panduan tersebut adalah berbentuk digital atau e-book yang dapat diakses melalui situs resmi pom.go.id dan dapat diunduh secara gratis.

“Badan POM mencoba untuk mengelola ini, membuat manajemen untuk peredaran pangan. Bagaimana menangani pangan ini sehingga pada saat dikonsumsi tetap aman,” kata Emma seperti dikutip dari covid19.go.id.

Dalam mengeluarkan buku panduan tersebut, BPOM juga tidak bergerak sendiri, melainkan dengan melibatkan berbagai pihak mulai dari produsen, distributor, jasa pengantaran dan sebagainya. Selain menjadi e-book, BPOM juga melakukan pertemuan secara virtual dengan berbagai pihak untuk memastikan pedoman pangan aman dapat dilakukan tanpa mengurangi gizi pangan tersebut.

Emma juga mengatakan bahwa e-book tersebut sebenarnya merupakan pedoman yang sudah ada dan dalam hal ini dimodifikasi dengan penambahan aturan protokol kesehatan untuk penanganan Covid-19. “Jangan sampai desak-desakan di sarana produksi. Kemudian, pakailah masker bahkan penutup rambut, pakai sarung tangan di tempat produksi. Ketika mengantarkan juga demikian, jangan langsung bersentuhan dengan tangan penerimanya,” kata Emma.

Dalam pengemasan makanan tersebut, Emma juga mengatakan bahwa di setiap produk makanan perlu memiliki tiga lapis kemasan mulai primer, sekunder dan tersier. Hal itu dimaksudkan agar produk makanan tidak bersinggungan langsung dengan tangan produsen hingga distributor yang mengantarkan makanan tersebut. “Distribusi aman sampai dengan ke tangan konsumen,” kata Emma.

Selain pengelolaan pangan aman, BPOM juga memastikan agar isi makanannya juga dapat sesuai dengan standar gizi yang layak untuk dikonsumsi dan memberi kebaikan bagi tubuh. (lip)