News  

Paling Lambat 15 Juni 2020, Aktivitas di NTT Kembali Normal

BERNASNEWS.COM – Gubernur NTT Victor Bungtilu Laiskodat (VBL) mengatakan, paling lambat 15 Juni 2020, aktivitas pemerintahan dan masyarakat di NTT sudah normal kembali. Tidak ada lagi work from home (WfH), karena bagi orang NTT WfH itu sama dengan libur, sehingga tidak ada produktivitas dan efektivitas yang ada. Programkerja tahun 2020-2021 khusus untuk pemberdayaan dan para pimpinan di kabupaten di Provinsi NTT jangan ada tanda tangan yang fiktif.

Hal itu disampaikan Gubernur NTT dalam vieoconference yang diikuti Wakil Gubernur NTT Josef A Nai Doi, Kapolda NTT Irjen Pol Hamidin bersama para Bupati/Walikota se-NTT dan Dandim se-NTT dari ruang rapat Gubernur NTT, Selasa (26/5/2020).

Dalam notulen videoconference yang beredar luas di media sosial termasuk grup-grup whatsapp orang-orang NTT di sejumlah kota di Jawa dan dibenarkan oleh Sam Baby, Staf Biro Humas dan Protokol NTT, saat dikonfirmasi Bernasnews.com, Rabu (27/5/2020), Gubernur NTT menyampaikan beberapa poin penting. Pertama, standar yang diberikan WHO untuk menangani Covid-19 seperti masuk ke new normal itu tidak bisa diikuti sepenuhnya, karena kebijakan di negara lain tidak dapat diterapkan semuanya di Indonesia, terutama di NTT.

Kedua, virus Corona tidak pernah mematikan siapa pun di dunia ini. Sebab, yang positif kemudian meninggaol dunia adalah hanya mereka yang punya penyakit bawaan lain. Yang lebih berbahaya justru DBD karena nyamuknya tidak ada batasan, nyamuk tidak pernah dikarantina atau ditracing. “Bahkan hari ini yang mati karena DBD di NTT ada 55 orang, sedangkan yang positif Covid-19 yang mati sampai saat ini hanya 1 orang dan itu pun karena tifus,” kata Gubernur NTT.

Ketiga, khusus untuk NTT, masyarakat harus kembali beraktivitas normal seperti biasa. Ketakutan sangat bahaya, bahkan lebih berbahaya dari virus ini. Karena itu, jangan ada bupati di NTT yang tutup wilayah, RT dengan RT, kelurahan dengan kelurahan.

“Maksimal tanggal 15 Juni 2020, saya minta sudah normal kembali aktivitas pemerintahan, tidak ada lagi work from home. Karena di NTT WfH itu adalah libur, sehingga tidak ada produktivitas dan efektivitas yang ada. Program 2020-2021 ini khusus untuk pemberdayaan. Para pimpinan di kabupaten juga jangan ada tanda tangan yang fiktif,” kata Gubernur NTT.

Keempat, pemimpin yang paling buruk di dunia adalah pemimpin yang penakut, bodoh tidak apa-apa, tapi kalau penakut itu salah. Kalau kita ikut standar WHO, tidak bisa berjalan. “NTT itu beda dengan WHO. Orang WHO tidak pernah berkebun, tidak pernah pegang linggis, tapi mereka hanya buat standar tapi tidak bisa diterapkan di seluruh negarari,” kata Gubernur Laiskodat.

Kelima, NTT itu berbeda, karena berpikir sebagai orang miskin yang butuh makan. “Untuk itu saya tekankan agar kita kembali beraktivitas normal pada 15 Juni 2020. NTT itu normal kita tidak ada yang baru, normal kita seperti biasa. Kesehatan kita dari Tuhan Allah sudah berikan. Saya lebih memilih mati karena virus itu tapi rakyat saya tetap bisa makan, daripada saya kurung diri dalam rumah, tapi rakyat saya mati kelaparan,” kata kader Partai Nasdem ini.

Keenam, pemerintah sudah menyediakan lahan jagung 10.000 hektar. Masalahnyasaat ini para petani tidak dapat menjual hasil panen, sehingga harus segera diatasi. Untuk itu, kita tetap aktivitas seperti biasa. Sementara untuk Labuan Bajo agar sampah-sampah dapat dibersihkan seluruhnya sebelum dibuka kembali karena Pulau Komodo adalah tujuan wisata dunia.

Ketujuh, tempat-tempat wisata juga akan kembali dibuka, tempat ibadat pun kembali dibuka sesuai dengan protokol yang ada, transportasi dan fasilitas pemerintah lainnya kembali berjalan normal. Kedelapan, anggaran yang telah disiapkan dari refocusing akan disampaikan kepada Kementerian Keuangan karena kita harus fokus pada program-program di daerah, tertama pertanian, perikanan, perkebunan. Jika memang daerah butuh air maka kita fokus sediakan air saja. “Saya harapkan para bupati proaktif dalam mendukung program-program tersebut,” kata Gubernur.

Sementara Kapolda NTT Irjen Pol Hamidin menyampaikan beberapa hal. Pertama, tren kejahatan menurun dua bulan terakhir ini. Namun, ada peningkatan kriminal di jalanan karena pengaruh kondisi dan situasi ekonomi dan sosial. Kedua, kegiatan sosial dan keagamaan dilakukan lebih privat, silaturahmi dilakukan melalui media sosial, tampilan kita juga seperti ninja, ini dampaknya kepada ekonomi dan sosial. Pertanyaannya akan sampai kapan kita seperti ini. Kegiatan ekonomi tidak boleh terganggu meski jaga jarak tetap berlangsung. Masyarakat harus kembali hidup normal. Aktivitas ekonomi harus kembali normal.

“Kepada para bupati untuk ditekankan kepada Kapolres untuk menerapkan protokol pencegahan Covid-19. Polri dan TNI sudah sepakat untuk siap mengawal aktivitas ekonomi masyarakat,” tegas Kapolda NTT.

Apa yang disampaikan Gubernur NTT mendapat dukungan penuh dari para Bupati/Walikota se-NTT. Bupati Ende mengaku sangat senang sudah ada konfirmasi dan perintah jelas dari Gubernur NTT bahwa pada Juni nanti harus dibuka kembali. “Kami sudah mulai sosialisasikan kepada masyarakat untuk kembali beraktivitas seperti biasa. Karena selama dua bulan ini kami mengalami kerugian ekonomi yang cukup besar karena semua ditutup. Kami tetap membuka pasar utama dan pelabuhan,” kata Bupati Ende.

Bupati Malaka juga merasa senang dengan ketegasan dari Gubernur NTT untuk membuka kembali wilayah agar aktivitas kembali seperti biasa. “Hasil swab mohon agar cepat disampaikan kepada kami di kabupaten untuk segera ditindaklanjuti. Anggaran penanganan Covid agar jangan ditahan bahkan dikurangi 25 persen,” katanya.

Sementara Bupati Flores Timur menyampaikan tema kasih kepada Gubernur NTT yang telah menyampaikan bahwa bahwa tanggal 15 Juni aktivitas sudah kembali normal seperti biasa dan mdah-mudah diikuti oleh semua bupati.

“Saya mengingatkan bahwa para petani harus tetap berkebun. Kami sudah siap wilayah tanam jagung. Kendalanya adalah kesiapan air untuk menanam. Masih kami upayakan mendapatkan sumber air untuk dimanfaatkan dalam penanaman jagung. Masalah batas dengan Kab Sikka, kita gunakan aturan Menteri Perhubungan dan diharapkan ke depandapat segera terselesaikan untuk mendukung kebijakan Bapak Gubernur mejelang 15 Juni mendatang,” katanya.

Sedangkan Bupati Manggarai Barat Drs Agustinus C Dula mengatakan bahwa ada 10 orang positif Covid-19 dan sementara dikarantina 4 orang di rumah dan 6 orang diisolasi di rumah sakit. “Kami tidak ada kasus transmisi lokal, semua kasus dari pelaku perjalanan. Dan sementara kami lakukan contact tracing,” katanya.

“Kami harapkan jika kita kembali aktivitas normal maka kami ingin agar wisata pulau Komodo kembali dibuka, agar kapal-kapal, hotel, travel dapat beraktivitas kembali. Karena semua mati selama dua bulan ini, kami alami kekurangan hingga 57 persen turun sekira Rp 133 miliar,” kata Bupati Manggarai Barat Drs Agustinus C Dula.

Dari teleconference tersebut ada beberapa poin penting yang menjad kesimpulan, yakni aktivitas pemerintahan dan masyarakat akan resmi kembali dibuka normal seperti biasa, bukan sesuai dengan new normal standar WHO, tapi sesuai kondisi di NTT, berlaku mulai 15 Juni 2020. Bahan beberapa kabupaten yang sudah menerapkan aktivitas normal seperti biasa.

Kemudian, program tanam jagung, panen sapi dengan target luasan lahan 10 ribu hektar. Daerah-daerah sudah siap lahan namun kendala yang sama adalah kesiapan stok air yang masih sangat minim, sehingga dibutuhkan fasilitas sumur bor. Selain itu, sektor pariwisata agar dilakukan pembedahan yang baik untuk mengantisipasi lompatan-lompatan turis ke depan

Dan dana refocusing yang tidak digunakan akan dikoordinasikan kembali ke pusat agar dapat digunakan untuk program-program yang lebih produktif. (lip)