Drs Mardiya alias Pak Ndut Raih Penghargaan Bergengsi dari UNY

BERNASNEWS.COM – Salah satu alumni Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) Drs Mardiya yang akrab disapa Pak Ndut meraih penghargaan bergengsi yakni Sarjana Adi Manggala Bidang Sosial Kemasyarakatan dari almamaternya. Penghargaan itu diumumkan dan diberikan pada Dies Natalis ke-56 UNY, Senin (18/5/2020).

“Terima atas doa dan dukungan semua pihak, sehingga saya meraih penghargaan Alumni Berprestasi UNY (Sarjana Adi Manggala) pada Dies Natalis ke-56 UNY,” kata Pak Ndut kepada Bernasnews.com, Senin (18/5/2020).

Dikatakan, untuk Alumni UNY hanya memberi dua kategori penghargaan, yakni Sarjana Adi Manggala Bidang Pendidikan yang diraih oleh Sigit Suryono SPd MPd dan Sarjana Adi Manggala Bidang Sosial Kemasyarakatan Pak Ndut sendiri. Sementara penghargaan lainnya untuk internal UNY, seperti penghargaan Dosen Berprestasi dan best practice hasil penelitian.

Kepala Bidang Pengendalian Penduduk pada Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (BPMD Dalduk dan KB Kabupaten Kulon Progo Drs Mardiya. Foto : Istimewa

Pak Ndut yang sehari-hari sebagai Kepala Bidang Pengendalian Penduduk pada Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (BPMD Dalduk dan KB Kabupaten Kulon Progo ini memang layak mendapat penghargaan bergengsi itu. Sebab, banyak prestasi yang diraih selama ini baik yang terkait dengan bidang pekerjaannya maupun di bidang sosial kemasyatakatan.

Pak Ndut yang sangat produktif menciptakan lagu bertema sosial ini mengajukan usulan penghargaan Alumni Berprestasi UNY dilatarbelakangi oleh keinginannya untuk menunjukkan bahwa dengan segala keterbatasan yang ada, ia masih bisa berkontribusi dalam pembangunan sesuai dengan kapasitas dan kemampuan yang dimiliki.

Dalam surat pengajuan diri untuk mendapatkan penghargaan itu, ia menceritakan pengalaman hidupnya yang sangat menyentuh. Ia harus membiayai kuliah sendiri karena orangtua tidak mampu, bahkan ia terpaksa menjadi penambang pasir dan buruh serabutan serta memanfaatkan program Student Employment kampus dan menjadi guru honorer di SMA Negeri 7 Yogyakarta, sebelum akhirnya ia lulus kuliah S1 Pendidikan Geografi dengan IPK 2,93 tanpa mengulang satu mata kuliah pun pada tahun 1991.

Drs Mardiya alias Pak Ndut. Foto : Istimewa

Dan sejak 1 Maret 1993, ia diterima sebagai pegawai BKKBN DIY sebagai Penyuluh KB. Sejak saat itu, ia bertekad untuk mengabdikan diri sepenuhnya dalam pekerjaan yaitu menyukseskan program Bangga Kencana melalui pengembangan Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE), melebihi apa yang menjadi tugas dan tanggung jawabnya sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN).

Beberapa kegiatan yang dilaksanakan, pertama, bekerja dengan mengedepankan loyalitas, dedikasi, disiplin dan kemampuan profesionalisme dalam bekerja sehingga mendapat penghargaan sebagai Penyuluh KB Teladan Tingkat Kabupaten Kulon Progo, DIY dan Nasional pada tahun 1998.

Kedua, mengembangkan penulisan melalui media massa dalam bentuk artikel sejak tahun 1994 hingga sekarang serta mengikuti berbagai lomba karya tulis. Ketiga, menulis buku yang diterbitkan oleh swasta dan Pemerintah Kabupaten Kulon Progo sebagai panduan pada masyarakat untuk menyukseskan program Bangga Kencana. Keempat, membuat Lagu Bertema Keluarga dalam bentuk CD yang dijual di pasaran dan videoklip yang diunggah di Youtube. Kelima, melakukan berbagai inovasi kegiatan yang mengefektifkan pekerjaan di lapangan.

“Kegiatan ini dilakukan secara kontinyu dan berkelanjutan hingga kini telah mampu meningkatkan kesadaran, kepedulian dan partisipasi masyarakat dalam program Bangga Kencana yang dibuktikan dengan prestasi yang telah dicapai masyarakat dan pengakuan warga atas manfaat dari upaya yang dilakukan pemohon dalam rangka meningkatkan kesejahteraan dan kemandirian masyarakat,” kata Pak Ndut yang mengaku tetap berkomitmen menguatkan KIE Program Bangga Kencana kepada masyarakat sampai kapan pun. (lip)