BERNASNEWS.COM – Sejak mengikuti workshop cerita anak secara daring (dalam jaringan) yang digelar oleh Komunitas Yuk Menulis (KYM) Klaten pimpinan Vitriya Mardiyati, saya selaku Guru Seni Budaya MTsN 6 Kulon Progo semakin mendapat pemahaman tentang teknik membuat cerita anak.
Setelah melalui kegiatan penyampaian materi selama 13 hari (18-30/4/2020) dengan materi pengertian cerita anak, sumber ide, trik dan teknik menulis cernak, editor, ejaan dan kata baku, puncaknya semua peserta mendapat tantangan baru membuat “Buku Kumpulan Cerita Anak Secara Solo” yang mesti diselesaikan Selasa (19/5/2020).

Di sela-sela mengerjakan tugas tersebut, Selasa (6/5/2020) KYM memberikan bonus menarik berupa pembimbingan membuat komik dipandu Vitriya Mardiyati dengan narasumber Guru MAN 1 Solo Rusdi Mustapa atau lebih akrab disapa Pak RM.
Guru Berprestasi Jateng 2018 tersebut menjelaskan, mapel Sejarah identik dengan pelajaran yang kurang menarik, membosankan dan bikin ngantuk. Itulah alasan mengapa ia memilih komik sebagai media pembelajaran. “Siswa zaman now sangat senang komik, bahkan mereka rela berjam-jam asyik demi membaca komik yang disukai,” imbuhnya.
Komik yang dibuatnya adalah digital. Maka sebelum membuat komik harus menginstal Software Cimic Life 3. Menurut peraih gelar Juara I Menulis tingkat Nasional 2015 ini, langkah membuat komik adalah membuat judul, memasukkan gambar, memasukkan dialog dan menyimpan menyimpan komik bisa dalam format PDF maupun jpeg.
Peserta yang mengikuti kegiatan itu cukup terkesan dengan pemaparan dari Pak RM. Guru SD Jombang Umi Latifah SPd merasa sangat senang mengikuti workshop komik, karena bertambah ilmu yang sangat bagus diterapkan dalam pembelajaran.
Guru SD Kebumen, Jawa Tengah Diyah Dwi Kusmawati SPd terinspirasi bisa memberikan pembelajaran yang menarik terutama untuk mapel IPS dan Bahasa Indonesia menggunakan komik. “Dalam pembelajaran, biasanya hanya dengan cerita dan tayangan LCD, semoga dengan komik anak akan lebih tertarik,” katanya.
Guru SDN 7 Ciamis Jabar Herni Nur`aeni mengaku, penyampaian materi komik mudah diterima dan menyenangkan, tanpa aturan diskusi yang ketat. Santai dan enjoy. Sementara Guru SDN Kedungpapar,Sumobito, Jombang Fia Madinia, mendapat ilmu baru, pengalaman baru, senang bila bisa menerapkan pembelajaran dengan media komik.
Guru BK MTsN 2 Kota Sawahlunto Sumbar Sri Musalifah terkesan dengan Pak RM yang kreatif dalam memanfaatkan teknologi. Indra Mardiani dari Aceh meyakini, bila materi tersebut dapat diterapkan kepada anak-anak pasti seru dan asyik. Dan yang pasti pembelajarannya menyenangkan.
Pengajar privat Ngaglik, Sleman Wening Yuniasri, mengaku dengan ikut materi komik mendapat pengalaman baru, membuat komik secara cepat melalui program komputer. Apalagi materinya adalah komik sejarah, yang diambil dari foto-foto arsip sejarah sehingga membuat belajar sejarah menjadi lebih bermakna.
“Membuat komik pendukung belajar yang awalnya dalam angan-angan sangat sulit menjadi mudah dengan bantuan teknologi. Aplikatif. telah membuka wawasan kami menjadi lebih luas,” katanya. (Drs Sutanto, Guru Seni Budaya MTsN 6 Kulon Progo)