News  

Gereja Dipadati Umat, Misa Perayaan Natal Berlangsung Aman dan Lancar

BERNASNEWS–Serangkaian misa perayaan Natal memperingati Kelahiran Yesus Kristus Juru Selamat Dunia di berbagai gereja di DIY sejak Selasa (24/12/2019) sore hingga Rabu (25/12/2109) dipadati umat. Misa perayaan Natal pun berlangsung aman tanpa gangguan apa pun. Hal ini terjadi berkat adanya dukungan dari masyarakat maupun aparat keamanan dan berbagai ormas, seperti Banser, yang ikut menjaga keamanan gereja sejak sebelum hingga misa/kebaktian Natal selesai.

Di Gereja St Petrus dan Paulus Babadan, Wedomartani, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Sleman, misalnya, misa pada hari Selasa (24/12/2019) yang berlangsung dua kali, pukul 17.30 WIB dan pukul 20.30 WIB dan Rabu (25/12/2019) berlangsung aman dan lancar.

Ribuan umat Katolik memadati Gereja St Petrus dan Paulus Babadan, Wedomartani, Ngemplak, Sleman pada misa berbahasa Jawa, Selasa (24/12/2019). Foto : Philipus Jehamun/Bernasnews.com

Pada misa pertama, Selasa (24/12/2019) pukul 17.30 WIB, umat memadati gereja, baik di dalam maupun di luar gereja. Bahkan tempat duduk yang disediakan di bawah tenda tak cukup menampung umat yang datang begitu banyak hingga meluber ke halaman gereja. Panitia pun harus meminjam sekitar 100 kursi tambahan dari RT sekitar gereja untuk tempat duduk umat yang terus berdatangan hingga misa dimulai.

Dalam misa berbahasa Jawa dengan iringan musik gamelan itu, Romo Sigit Pr yang memimpin misa menguraikan makna Natal, kelahiran Yesus Kristus, Putera Allah. Dikatakan, Yesus lahir membawa kabar gembira dan sukacita bagi seluruh dunia. KedatanganNya ke dunia untuk menyelamatkan umat manusia dari belenggu dosa.

Umat Lingkungan St Maria Ratu Rosari foto bersama usai melakukan tugas tatalaksana pada misa pertama di Gereja St Petrus dan Paulus Babadan, Selasa (24/12/2019). Foto : Philipus Jehamun/Bernasnews.com

Karena itu, menurut Romo Sigit, umat Kristiani harus bertobat, tidak berbuat dosa dan selalu berbuat baik kepada sesama dalam bentuk apa pun dan sekecil apa pun. Karena menurut Romo Sigit, satu-satunya cara untuk melawan kejahatan adalah dengan terus menerus berbuat kebaikan. “Kebencian harus dilawan dengan cinta kasih, kejahatan harus dilawan dengan kebaikan. Dengan demikian, dunia akan selalu damai,” kata Romo Sigit yang memimpin misa selama hampir dua jam.

Umat Lingkungan St Maria Ratu Rosari mejeng usai bertugas tatalaksana. Foto: Philipus Jehamun/Bernasnews.com

Keamanan dan kelancaran perayaan Natal di Gereja Babadan maupun gereja-gereja lain di DIY berkat partisisipasi masyarakat, termasuk umat Muslim, yang ikut menjaga kondusifitas dan kemanan gereja. Dengan cara masing-masing, mereka ikut menjaga keamanan gereja. “Saya baru pulang dari Gereja St Antonius Kotabaru ikut giat/jaga keamanan gereja. Alhamdulilah, perayaan Natal berlangsung aman dan lancar,” kata Umi Sunarti, wanita berkerudung ini, kepada Bernasnews.com, Sabtu (24/12/2019) malam.

Sebagian umat Lingkungan St Maria Ratu Rosari foto bersama usai bertugas tata bunga/menghias gereja, Selasa (24/12/2019). Foto : Philipus Jehamun/Bernasnews.com

Di Gereja St Petrus dan Paulus Babadan, warga Muslim di sekitar gereja ikut menjaga keamanan, bahkan menjaga parkir ribuan kendaraan, baik sepeda motor maupun mobil, milik umat Katolik yang menghadiri misa. Hingga malam, mereka dengan setia menjaga kendaraan yang diparkir di lapangan maupun di lorong-lorong jalan/gang di sekeliling gereja. (lip)