BERNASNEWS.COM —Sekitar 400 mahasiswa/i Program Studi (Prodi) Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa (UST) Yogyakarta membersihkan sampah-sampah di Pantai Depok, Kecamatan Kretek, Kabupatan Bantul, Minggu (15/12/2019). Kegiatan ini merupakan bagian dari praktek lapangan mata kuliah Seni Menjual yang diikuti para mahasiswa/i pada semester V. Yang ditanamkan dalam kegiatan ini adalah membangun teamwork atau kerja sama karena mereka bekerja dalam kelompok.
Selain itu, kegiatan ini sebagai salah satu upaya untuk menanamkan kesadaran kepada mahasiswa/i agar memiliki kepekaan sosial dan mencintai lingkungan alam sekitar. “Kami selalu tanamkan kepada mahasiswa untuk mencintai ligkungan dan cinta kebersihan sehingga ketika mereka lulus dan terjun ke masyarakat sudah terbiasa untuk menjaga kelestarian dan kebersihan lingkungan,” kata Dr Ir Heni Welsa SE MM, Ketua Tim Mata Kuliah Seni Menjual Prodi Manajemen FE UST, ketika ditemui Bernasnews.com usai membuka kegiatan bakti sosal bersih-bersih sampah di Pantai Depok, Kecamatan Kretek, Kabupaten Bantul, Minggu (15/12/2019) pagi.

Heni Welsa yang didampingi tiga dosen muda FE UST antara lain Bernadeta Dian Septimaharani SE MM dan Epsilandri Septiarini SE MM mengatakan, tim yang dipimpinnya juga mengajarkan kedisiplinan pada mahasiswa sehingga meski kegiatan ini bersifat sukarela namun para mahasiswa yang bersedia ikut harus mematuhi aturan yang berlaku, seperti datang tepat waktu. “Mereka yang datang terlambat nilainya akan dikurangi,” kata Heni Welsa sambil menunjukkan daftar hadir mahasiswa maupun kolom penilaian.
Menurut Heni Welsa, mata kuliah Seni Menjual menanamkan kemampuan dan ketrampilan mahasiswa dalam menjual produk barang dan jasa. Ia memberi contoh, program Selasa Wage yang dicanangkan Pemda DIY apakah ada manfaatnya bagi masyarakat dan wisatawan. Misalnya, apakah program Selasa Wage bisa meningkatkan kunjungan wisatawan. Dan di sinilah peran mahasiswa melalui mata kuliah Seni Menjual bagaimana ‘menjual’ Selasa Wage itu agar dirasakan manfaatnya oleh para wisatawan dan masyarakat sekitar serta berdampak positif terhadap kunjungan wisatawan ke Jogja.
“Karena kita tidak hanya menjual produk barang tapi juga jasa. Dan untuk kali ini kita sedang menjual jasa, yakni jasa mempromosikan tempat wisata dengan membersihkan lingkungan agar wisatawan merasa nyaman dan masyarakat pun bisa melihat bahkan menikmati lingkungan yang bersih,” kata Heni Welsa.
Ketua Umum Ikatan Alumni Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa (Ikasata) Yogyakarta Ki Drs Tri Suparyanto ST mengatakan bahwa setiap program studi di UST harus memiliki program kegiatan sosial kemasyarakatan agar keberadaan UST semakin dikenal masyatrakat luas melalui kegiatan-kegiatan tersebut. Karena kegiatan tersebut tidak hanya dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, tapi nama UST juga semakin dikenal antara lain melalui aat dari kegiatan-kegiatan tersebut.
Karena itu, menurut Staf Ahli Bupati Bantul ini, melalui Ikasata ia selalu memberi masukan dan mendorong pimpinan prodi hingga universitas agar aktif mengadakan kegiatan sosial yang dirasakan langsung manfaatnya oleh masyarakat. “Membersihkan sampai di Pantai Depok mungkin kegiatan sederhana dan sepele, namun sangat bermanfat baik bagi masyarakat maupun wisatawan. Bagi masyarakat terbebas dari bau amis sampah, sementara bagi wisatawan merasa nyaman karena melihat pantai yang indah dan bersih,” kata Tri Suparyanto.
Dari pengamatan Bernasnews.com, sampah-sampah berserakan dan menumpuk secara merata di sepanjang tepi Pantai Depok hingga warung-warung milik warga. Sampah tersebut umumnya dari daun eceng gondok yang terbawa ombak yang menghempas ke tepi pantai. Para mahasiswa maupun dosen FE UST pun memungut sampah-sampah tersebut lalu dimasukkan ke plastik kresek ukuran besar. Pantai Depok pun untuk sementara tampak bersih dan indah. (lip)