BERNASNEWS.COM — Tim Debat Universitas Janabadra menyabet juara pertama dalam Final Kompetisi Debat Mahasiswa, Jumat (11/10/2019), yang diselenggarakan oleh Universitas Widya Mataram (UWM) dalam rangka Dies Natalis ke 37, di Pendapa nDalem Mangkubumen, Kampus UWM, Yogyakarta. Sebagai juara pertama Tim Debat Universitas Janabadra memperoleh piala Prof. Dr. Mahfud MD dan hadiah sejumlah uang pembinaan.
Sementara itu, Juara 2 diraih Tim Debat Hukum (A) UWM memperoleh Piala GKR Mangkubumi, Juara 3 diraih diraih Tim Debat Mahasiswa Administrasi Negara UWM mendapatkan Piala Rektor UWM Prof. Dr. Edy Suandi Hamid, M.Ec, dan Tim Mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan (UAD) mendapatkan juara harapan satu. Selain mendapatkan piala seluruh juara juga mendapatkan hadiah uang pembinaan.
Suasana Kompetisi Debat Mahasiswa, Jumat (11/10/2019), di Pendapa nDalem Mangkubumen, Kampus UWM Yogyakarta. (Foto Dok. Humas UWM)
Dewan Juri Kompetisi Debat bertemakan Peran Pendidikan Berbasis Budaya dalam Merawat Kebhinekaan, terdiri dari Dr. Drs. Asmartadani Noor, MA (Dosen Fisipol UWM), Dr. Jumadi, SE, MM (Dosen Fakultas Ekonomi/ Wakil Rektor III UWM) dan Dr. Murdoko, SH, MH (Dosen Fakultas Hukum UWM).
Rektor UWM Prof. Dr. Edy Suandi Hamid, M.Ec mengatakan mahasiswa peserta debat akan semakin lebih baik jika terus mengasah ilmu pengetahuan, retorika dan communication skills. “Debat ini menunjukkan mahasiswa tidak tersandera pada ilmunya sendiri. Namun juga memahami disiplin ilmu lain, dalam hal ini menjadi nilai tambah,” ungkapnya.
Peserta Kompetisi Debat Mahasiswa dari Tim Hukum UWM berjabat tangan dengan Tim Debat Universitas Janabadra. (Foto Dok. Humas UWM)
Elza Qorina Pangestika, SH, MH selaku koordinator debat, mengatakan, mengapresiasi partisipasi mahasiswa peserta kompetisi debat. “Mahasiswa UWM sebenarnya memiliki potensi dan kemampuan terbukti dari partisipasi dan kemampuan dalam beradu argumen,” kata Elza.
Elza menambahkan, mosi yang diberikan dalam sesi debat memperebutkan juara 3, yakni referendum adalah solusi bagi penyelesaian konflik di Papua. Sedangkan untuk kompetisi debat sesi finalnya diberikan mosi tentang pemindahan ibukota negara.
“Kami sangat berterima kasih dengan adanya kegiatan ini, kami bisa mengasah kemampuan kami dan banyak hal yang kami dapat dari mosi-mosi yang dijadikan bahan debat,” kata Eny Prestyaningsih, salah satu anggota Tim Debat Mahasiswa Universitas Janabadra.
Sementara, Bella Setia Ningrum Amin dari Tim Mahasiswa Hukum UWM, menuturkan, debat ini memberikan suara baru dan membangun kembali suasana akademik di UWM, sehingga dapat menyemangati para mahasiswa lain di UWM. “Harapannya acara kompetisi debat yang serupa dapat digelar secara rutin,” pungkasnya. (nun/ ted)
