Melihat Keindahan Pantai Parangtritis dari Bukit Paralayang

Pantai Parangtritis di sisi selatan wilayah Kabupaten Bantul yang membentang luas dan memanjang dari Timur ke Barat tampak indah dan menawan di sore hari, seperti dipotret pada Rabu (29/52019). Pantai ini menjadi andalan bagi pariwisata Kabupaten Bantul maupun DIY karena daya tarik dan keindahannya. Setiap hari ribuan wisatawan berkunjung ke pantai ini, terutama pada musim liburan. Foto : Tedy Kartyadi/ Bernasnews.com

BERNASNEWS.COM —Siapa yang tak kenal Pantai Parangtritis? Hampir dipastikan semua sudah mengenal, minimal lewat berita-berita atau tulisan-tulisan di media massa. Namun, akan lebih baik bila mengenal dan melihat langsung keindahan Pantai Parangtritis, tak cukup hanya lewat berita/tulisan. Tidak hanya bermain air laut di tepi pantai atau menyusuri pasir halus sepanjang pantai, namun juga melihat keindahan pemandangan pantai dari atas bukit-bukit yang ada di sisi Utara atau Timur pantai.

Pantai yang terletak sekitar 27 kilometer dari Kota Yogyakarta ini terbentang luas dan memanjang dari Kecamatan Purwosari, Kabupaten Gunungkidul di sisi Timur dan Pantai Depok, Kabupaten Bantul di sisi Barat. Karena keindahannya, ribuan atau puluhan ribu wisatawan yang berkunjung ke Pantai Parangtritis setiap hari, terutama pada musim-musim liburan, seperti libur Lebaran, Natal atau akhir tahun.

Karena itu, pantai ini menjadi andalan pariwisata Kabupaten Bantul maupun DIY, terutama dari jumlah kunjungan wisata maupun pendapatan asli daerah (PAD).

“Pantai Parangtritis menjadi andalan wisata Kabupaten Bantul maupun DIY, baik dari jumlah kunjungan wisatawan maupun pendapatan asli daerah yang diterima. Hal ini terjadi karena daya tarik pantai yang luar biasa indah,” kata Singgih Raharjo SH MEd, Kepala Dinas Pariwisata DIY, dalam jumpa pers menyambut liburan Idul Fitri 2019 di Kantor Dinas Pariwisata Jalan Gedongkuning Banguntapan, Bantul, 28 Mei 2019.

Pemandangan indah Pantai Parangtritis dilihat dari Bukit Paralayang sisi Timur pantai. Foto : Tedy Kartyadi/ Bernasnews.com

Apa yang menjadi daya tarik Pantai Parangtritis? Dari pengamatan Bernasnews.com, ada beberapa daya tarik Pantai Parangtritis. Pertama, pantai yang begitu luas dan panjang sehingga wisatawan bisa leluasa bermain atau berenang di tepi pantai yang diizinkan/diperbolehkan, terutama di daerah yang tidak rawan atau tidak ada tanda larangan berenang. Namun, saat berenang meski di tempat yang aman tetap harus hati-hati dan waspada karena sewaktu-waktu ombak besar menggulung ke tepi pantai dan bisa menyeret siapa pun yang berenang terlalu dalam.

Kedua, pasir halus yang tebal. Wisatawan bisa menikmati pasir halus dengan berjalan dari Barat ke Timur atau sebaliknya sepuas-puasnya sambil berolahraga. Sambil berjalan bisa menikmati keindahan laut dengan gulungan ombak yang memutih dan suara gemuruh/menderu-deru ke tepi pantai. Kalau tak ingin capai berjalan, wisatawan bisa menyewa kuda milik warga setempat dan bisa menyusuri pantai dari barat ke timur atau sebaliknya. Kalau ingin lebih nyaman, bisa menyewa sepeda motor pantai roda empat dengan tarif antara Rp 50.000-Rp 100.000.

Ketiga, yang paling menarik adalah pemandangan pantai yang begitu indah. Untuk bisa melihat keindahan Pantai Parangtritis tidak cukup hanya dari tepi pantai tapi harus naik ke bukit-bukit yang ada di sisa Timur atau Utara pantai. Yang paling bagus wisatawan bisa naik ke Bukit Paralayang di sisi Timur pantai. Mengikuti jalan aspal menanjak ke timur lalu belok ke kanan arah Hotel Queen of the South (ada papan nama petunjuk jalan) dan sampai di pertigaan belok ke kiri naik sekitar 1 kilometer sampai ke Bukit Paralayang. Hanya dengan membayar retribusi Rp 5.000 di TPR (tempat pemungutan retribusi) wisatawan bisa naik ke bukit dan menikmati panorama alam ciptaan Tuhan yang luar biasa indah itu.

Pada sore hari merupakan momen terbaik untuk menikmati keindahan Pantai Parangtritis. Sambil menikmati makanan/ minuman di warung-warung yang disediakan warga setempat, wisatawan bisa melihat matahari terbenam (sunset) secara perlahan hingga ke batas cakrawala dengan warna kuning kemerahan.

Pantai Parangtritis tampak indah dilihat pada saat matahari terbenam dari Bukit Paralayang di sisi Timur pantai, seperti dipotret Rabu (29/52019). Foto : Tedy Kartyadi/ Bernasnews.com

“Setiap hari banyak wisatawan datang ke sini, terutama pada sore hari. Karena Pantai Parangtritis terlihat paling indah pada sore hari menjelang matahari terbenam,” kata Suyadi atau Pak Yadi, pemilik warung dan tempat penginapan sekitar 100 meter sebelum Bukit Paralayang saat ditemui Bernasnews.com beberapa waktu lalu.

Dari warung Pak Yadi, terlihat jelas kompleks Hotel Queen of the South yakni sebuah resort yang diberi nama sesuai legenda Pantai Parangtritis yang sangat lekat dengan mitos Ratu Kidul. Banyak orang Jawa percaya Pantai Parangtritis merupakan gerbang kerajaan gaib Ratu Kidul yang menguasai laut selatan. Suasana resort yang dikelilingi rerimbunan pohon kelapa ini mengingatkan kita pada suasana hotel di sejumlah pantai di Bali, seperti di Nusa Dua, Sanur dan sebaginya. Pada sore itu, puluhan bahkan ratusan mobil memenuhi halaman parkir resort untuk menikmati buka puasa bersama.

Ketika matahari terbenan meninggalkan bumi, keindahan Pantai Parangtritis tidak langsung hilang. Cahaya ribuan lampu tampak seperti kunang-kunang atau bintang menyinari pemukiman penduduk di sekitar pantai. “Wah ternyata pada malam hari juga tak kalah indah yah. Pantai Parangtritis memang luar biasa,” komentar Wahyu, seorang wisatawan dari Jogja.

Untuk menikmati keindahan itu semua, wisawatan cukup membayar tiket tanda masuk di TPR. Untuk TPR wilayah Kabupaten Bantul sebelum Pantai Parangtritus cukup membayar Rp 7.000 per orang, sedangan bila ingin ke Bukit Paralayang untuk menikmati keindahan Parangtritis dari bukit cukup membayar Rp 5.000 di TPR Purwosari wilayah Kabupaten Gunungkidul. Di luar itu hanya membayar tempat parkir yang tarifnya relatif murah. Selama berlibur dan menikmati keindahan Pantai Parangtritis. Selamat Idul Fitri 1441 H. Mohon Maaf Lahir dan Batin. (philipus jehamun)