News  

Peduli Tsunami Banten, Relawan ACT Gowes Menuju Banten

Goweser Jogja Peduli saat galang dana dengan bersepeda di Yogyakarta, Jumat (22/2/2019) pagi. (Foto: Istimewa)

BERNASNEWS.COM – Walaupun bencana tsunami Selat Sunda sudah terjadi tiga bulan lalu, tetapi masyarakat khususnya para nelayan di Banten masih merasakan duka mendalam karena hingga kini perahu-perahu yang biasa dibuat melaut masih rusak akibat terjangan gelombang tsunami Desember 2018 lalu. Sehingga, bantuan dalam bentuk apapun tentu diperlukan hingga saat ini.

Berangkat dari rasa keprihatinan untuk membantu menghidupkan kembali perekonomian nelayan di Banten, sebanyak kurang lebih seratus pesepeda di Jogja yang tergabung dalam ‘Goweser Jogja Peduli’ mengadakan gowes bersama dan penggalangan dana di Tugu Jogja, Jumat (22/2/2019) pagi.

“Kita gowes bersama untuk tujuan kemanusiaan yaitu membantu para nelayan Banten yang hingga saat ini mata pencahariannya masih terhenti, selain itu juga melepas mas Akbar untuk melanjutkan Gowes ke Semarang dan akan berakhir di Banten” ujar ketua Goweser Jogja, Mbah Kung.

Selain melakukan Gowes bersama, tujuan acara tersebut adalah untuk melepas Akbar, yang sudah bersepeda dari Surabaya sejak 17 Februari lalu. Akbar sendiri merupakan relawan Aksi Cepat Tanggap (ACT) asal Makasar yang memiliki jiwa sosial tinggi. Pada akhir September tahun lalu ketika kota Palu, Sigi dan Donggala diguncang gempa, ia turut turun membantu. Bahkan ketika pesisir pantai Pandeglang, Banten diterjang ombak tsunami dengan segara ia berangkat ke Banten untuk turut serta menjadi relawan kemanusiaan.

Berbekal keprihatinanannya terhadap kondisi nelayan di Pesisir Banten yang hingga kini belum bisa melaut, ia kemudian memutuskan melakukan gowes dari Surabaya – Banten dengan jarak total 1.100 km, untuk menggalang kepedulian untuk masyarakat pesisir Banten yang kondisinya hingga kini belum pulih.

“Di pesisir Pantai Pandeglang ada sekitar 400an kapal nelayan masih rusak akibat tsunami, bahkan sebagian masih belum diangkat dari dasar laut, padahal untuk makan sehari-hari mereka dapat dari hasil melaut itu” ujar Akbar.

Sementara itu Kepala Cabang ACT DIY Bagus Suryanto menyampaikan “sudah sewajibnya kita menaruh rasa kepedulian yang besar kepada saudara-saudara kita yang saat ini sedang kesusahan, utamanya masyarakat terdampak tsunami di Banten maupun di Lampung, apapun bentuknya, besar maupun kecil semoga bisa meringankan beban duka mereka” pungkasnya saat memberi sambutan bersama para komunitas pesepeda Jogja. (*/adh)